Pengertian Non-Fungible Token (NFT), Cek Cara Membuatnya!

Pengertian Non-Fungible Token (NFT)

Pengertian Non-Fungible Token (NFT) adalah bentuk aset digital yang unik dan tidak dapat ditukarkan dengan aset digital lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, NFT telah menjadi sangat populer di kalangan seniman, pembuat konten digital, dan kolektor, karena NFT memungkinkan mereka untuk memperoleh nilai atas karya mereka dan kolektor dapat memiliki aset digital yang unik dan sulit ditemukan.

Namun, meskipun popularitasnya semakin meningkat, NFT tetap menjadi kontroversial karena potensi dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan kriptokurensi yang diperlukan untuk memvalidasi transaksi blockchain yang terkait dengan NFT.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang NFT, sejarahnya, bagaimana NFT bekerja, serta dampak positif dan negatif yang dihasilkan oleh penggunaannya.

Sejarah dan Pengertian NFT (Non-Fungible Token)

Pengertian Non-Fungible Token (NFT) adalah bentuk aset digital yang unik dan tidak dapat ditukarkan dengan aset digital lainnya. Konsep aset digital unik sudah ada sejak lama, tetapi konsep NFT sendiri baru muncul pada tahun 2017 ketika proyek CryptoKitties diluncurkan di atas jaringan Ethereum.

CryptoKitties adalah sebuah permainan blockchain di mana pengguna dapat mengumpulkan, memelihara, dan memperdagangkan kucing virtual yang unik. Setiap kucing diberi kode digital unik yang diwakili oleh NFT, sehingga tidak ada kucing yang sama di dalam permainan tersebut.

Keberhasilan CryptoKitties menjadi awal munculnya minat pada NFT, terutama di kalangan kolektor seni dan penggemar kriptokurensi. Dalam beberapa tahun terakhir, NFT telah digunakan untuk mewakili berbagai jenis aset digital, termasuk seni, musik, video, meme, dan koleksi game.

Pada tahun 2021, pasar NFT mencapai puncak popularitasnya, di mana beberapa karya seni digital terjual dengan harga fantastis, seperti karya seni digital Beeple yang terjual seharga $69 juta di lelang Christie’s. Ini menunjukkan bahwa NFT telah menjadi bentuk investasi dan koleksi yang sah di dunia digita selain Investasi saham.

Namun, terlepas dari popularitasnya, NFT masih dianggap kontroversial oleh beberapa orang karena potensi dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan kriptokurensi yang diperlukan untuk memvalidasi transaksi blockchain yang terkait dengan NFT. Meskipun demikian, NFT tetap menjadi bagian dari revolusi digital yang terus berkembang di masa depan.

Cara Kerja NFT (Non-Fungible Token)

NFT bekerja dengan menggunakan teknologi blockchain yang sama seperti kriptokurensi seperti Bitcoin dan Ethereum. Namun, perbedaannya adalah bahwa NFT adalah bentuk token khusus yang tidak dapat ditukar dengan aset digital lainnya, sehingga setiap NFT memiliki nilai unik dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi.

Setiap NFT memiliki kode digital unik yang tercantum dalam kontrak pintar (smart contract) yang berada di dalam jaringan blockchain. Kontrak pintar ini mencatat kepemilikan NFT serta informasi tentang aset digital yang mewakilinya, seperti gambar, video, atau musik.

Ketika seseorang membeli atau memperoleh NFT, kepemilikan tersebut tercatat dalam kontrak pintar di blockchain, sehingga dapat dibuktikan secara digital. Pemilik NFT dapat memperdagangkan atau mempertukarkan NFT tersebut di pasar NFT yang ada di internet, seperti OpenSea atau Rarible. Ketika NFT dijual atau dipertukarkan, transaksi tersebut dicatat di blockchain, dan kepemilikan NFT dipindahkan ke pembeli baru.

Meskipun NFT adalah bentuk aset digital yang unik dan tidak dapat ditukar, mereka masih memiliki nilai tukar yang dapat berfluktuasi. Nilai NFT dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti popularitas kreator aset digital, permintaan pasar, ketersediaan, dan kondisi ekonomi global.

Dalam beberapa tahun terakhir, NFT telah menjadi bentuk investasi dan koleksi yang populer, tetapi penggunaannya juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak lingkungan dan keberlanjutan karena penggunaan energi yang tinggi dan aktivitas pertambangan kriptokurensi yang diperlukan untuk memvalidasi transaksi blockchain yang terkait dengan NFT.

Definisi WEB 3.0 dan Pengaruhnya

Cara Membuat NFT (Non-Fungible Token)

Untuk membuat NFT, Anda harus mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih platform NFT – Ada beberapa platform NFT yang tersedia, seperti OpenSea, Rarible, dan SuperRare. Pilih platform yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  2. Buat dompet kripto – Sebelum membuat NFT, Anda harus memiliki dompet kripto di platform blockchain yang mendukung NFT, seperti Ethereum.
  3. Buat karya aset digital – Buatlah karya seni digital, gambar, video, atau musik yang akan dijadikan NFT. Pastikan karya tersebut memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku di platform NFT.
  4. Membuat kontrak pintar (smart contract) – Untuk membuat NFT, Anda harus membuat kontrak pintar yang tercatat di blockchain. Kontrak pintar ini akan menyimpan informasi tentang kepemilikan dan detail aset digital yang mewakili NFT Anda.
  5. Mengunggah aset digital – Unggah aset digital ke platform NFT yang dipilih. Pastikan aset digital tersebut memenuhi syarat dan ketentuan platform NFT.
  6. Menentukan harga dan memasarkan NFT – Setelah NFT diunggah, Anda harus menentukan harga dan memasarkannya ke pasar NFT. Harga NFT dapat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti popularitas karya, permintaan pasar, dan ketersediaan.
  7. Menjual dan mentransfer kepemilikan – Ketika seseorang membeli NFT Anda, kepemilikan akan mentransfer ke pembeli baru melalui kontrak pintar yang tercatat di blockchain.

Penting untuk diingat bahwa membuat NFT bisa memakan waktu dan biaya, tergantung pada platform dan jaringan blockchain yang digunakan. Namun, jika berhasil, NFT dapat menjadi bentuk investasi yang menarik dan cara untuk menghasilkan uang dari karya seni digital atau aset digital unik lainnya.

Dampak Positif dan Negatif Non-Fungible Token (NFT)

Dampak positif NFT:

  1. Memberi nilai pada karya seni digital – NFT memberi nilai pada karya seni digital, yang sebelumnya sulit dijual atau dihargai secara adil.
  2. Memungkinkan pembuat konten digital menghasilkan uang – NFT memungkinkan pembuat konten digital seperti seniman, fotografer, dan musisi untuk menghasilkan uang dari karya mereka.
  3. Memperluas pasar seni – NFT memperluas pasar seni ke ranah digital, sehingga memungkinkan seniman dan kolektor untuk mengakses pasar yang lebih luas dan lebih internasional.
  4. Memfasilitasi kepemilikan aset digital – NFT memfasilitasi kepemilikan aset digital yang unik dan tidak dapat ditukar, sehingga memungkinkan kolektor untuk memiliki aset digital yang langka dan sulit ditemukan.

Dampak negatif NFT:

  1. Dampak lingkungan – Transaksi blockchain yang terkait dengan NFT memerlukan penggunaan energi yang tinggi dan aktivitas pertambangan kriptokurensi yang berdampak negatif pada lingkungan.
  2. Spekulasi dan volatilitas – Nilai NFT dapat berfluktuasi dengan cepat dan sulit diprediksi, sehingga penggunaan NFT bisa menjadi spekulatif dan tidak stabil.
  3. Tidak dapat diakses oleh semua orang – Harga NFT yang tinggi dapat membuatnya sulit diakses oleh semua orang, sehingga hanya orang-orang yang memiliki modal yang besar yang dapat membeli atau membuat NFT.
  4. Legalitas dan hak cipta – Masalah hukum tentang legalitas dan hak cipta NFT masih belum teratur secara jelas dan dapat menimbulkan masalah bagi pembuat dan pembeli NFT.

Karena sifat kontroversial dan kompleks dari NFT, penting untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya sebelum memutuskan untuk menggunakan NFT atau tidak.

Tentang Penulis

Seorang penulis Blog yang ingin berbagi ilmu tentang dunia Teknologi Terkini

Tinggalkan Balasan

× pesan